| MDN – Angkatan Laut Malaysia mengatakan, Kamis (30/5), bahwa tabrakan di udara antara dua helikopter militer Malaysia yang menewaskan 10 orang di dalamnya disebabkan oleh kesalahan awak.
Kedua helikopter nahas tersebut sedang berpartisipasi dalam latihan flypast pada 23 April di atas pangkalan angkatan laut di luar ibu kota, Kuala Lumpur, ketika satu helikopter terlihat memotong rotor belakang helikopter lainnya.
Kedua helikopter tersebut – Eurocopter AS555SN Fennec dan AgustaWestland AW139 – berputar-putar dan jatuh, menewaskan seluruh penumpang di dalamnya.
“Awak AgustaWestland AW139 fokus mengubah jalur penerbangan dan tidak dapat menghindari tabrakan,” kata pernyataan angkatan laut yang mengutip laporan akhir badan investigasi.
Foto-foto pesawat setelah insiden tersebut menunjukkan puing-puing model Eurocopter yang hancur di lintasan lari di stadion pangkalan angkatan laut.
Helikopter AgustaWestland jatuh di area kolam renang pangkalan itu.
Penyelidik juga menemukan kedua pesawat tersebut layak terbang dan awaknya secara medis sehat untuk terbang, sementara kondisi cuaca pada hari itu ideal, kata pernyataan itu.
Kecelakaan helikopter telah terjadi beberapa kali di Malaysia dalam beberapa tahun belakangan.
Pada Maret, keempat orang yang berada di dalam helikopter penjaga pantai Malaysia diselamatkan setelah helikopter tersebut jatuh di Selat Malaka saat pelatihan.
Dua orang tewas pada 2020 ketika sepasang helikopter dari sekolah pilot Malaysia yang sama bertabrakan dalam penerbangan pelatihan, menurut pihak berwenang.
Pada 2016, seorang wakil menteri termasuk di antara mereka yang tewas ketika Eurocopter AS350 jatuh di negara bagian Sarawak, Malaysia. [Red]#VOA